Kamis, 10 Mei 2012

Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul KH. Masduqi Aly Selenggarakan Sehari Seminar Politik.



CIWARINGIN, (CNC).- Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Al-Maghfurlah KH. Masduki Ali, Pondok Pesantren Miftahul Muta’alimin mengadakan seminar sehari tentang politik. Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan santri dari berbagai pondok pesantren yang ada di Babakan Ciwringin, yang bertempat di Aula Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’had Ali (STAIMA) (29/1).
Seminar yang mengambil tema “Pesantren dalam Pusaran Simulakra Politik di Indonesia” ini menghadirkan Wakhit Hasyim yang merupakan dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan ISIF Cirebon, serta Abdul Hayyi Imam yang merupakan pengasuh pondok pesantren Gedongan.
Dalam pemaparannya Wakhit Hasyim menjelaskan pencitraan sebagai cara berkomunikasi dalam berpolotik, yang merupakan aktifitas penting dalam berpolitik. Hal ini menurutnya karena pendidikan politik membentuknya demikian. “Pendidikan politik dengan penggelembungan media informasi dengan sasaran kaum menengah perkotaan sekarang ini menjadi trend yang mengarah kepada modus mengelabuhi public,” paparnya dihadapan ratusan peserta.
Sementara itu Abdul Hayyi Imam memberikan pemaparan bahwa politik memilki bayak pengertian, tergantung siapa yang memberikan pengertian kata ini. “Petani mengatakan bahwa politik itu racun yang terbungkus dengan roti tawar berselai strobery. Sedangkan untuk kalangan pebisnis politik adalah lahan untuk meraup keuntungan. Untuk kalangan santri politik biasa diartikan cara mereka mengatasi keseretan masalah,” jelasnya.
Menurut Hasyyi, pesantren ke depan tampaknya berpeluang untuk terus bergulat dengan politik. (Ma’arif/Job)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar