Senin, 07 Mei 2012

Romansa Membiru


“ Sahabat Dalam Satu Pilihan ”  By. Jibril Dermayou

"Tak terasa tahun ketiga akan aku arungi masa renangi buah citaku dalam gapaian angan. Saat ini merupakan gapaian hari yang sangat singkat untuk meniti waktu yang kian mengikis. Ya mengikis kesempatanku untuk bercerita indah tentang manisnya masa-masa di bangku kuliah ataupun terkikisnya usiakku yang kian hari kian bertambah. Kini aku harus terus mawas sembari menatap hari esok dengan mantap, meskipun aku rasa tak mampu lagi menapaki jalan depan dengan kepastian. Terkadang ingin aku kembali mengulangi rute yang dulu aku tapaki bersama perbaikan diri yang dulu tersiakan, namun langkahku kian jauh dan tak mungkin aku kembali... Mengapa dulu aku menyia-nyiakan hari,mengapa aku terlalu cuek memandang senyata diri yang lemah, lemah akan segalanya.ya segalanya.  Mengapa aku harus terombang-ambing bersama kepastian yang belum jelas angan asa tentang dia hanya sebuah ilusi yang sempat aku raih hanya kegamangan dan sakit hati. Andai aku tahu itu hanya 'Duka'  terbungkus 'manisnya kata' mungkin aku takkan berharap-harap sebuah prisai indah antara aku dan dia. Adalah kau sahabatku yang telah menggoreskan luka di atas luka... Dengan teganya kau merampas segala kebahagiaan dan impianku. kau rebut dia dari tanganku, bukankah kaupun tahu kalau Dia itu......." Tak kuasa lagi Lyana melanjutkan kata-katanya, seakan kembali perasaannya digelayuti beban rasa yang tak kuasa ia tanggung.."Kaubagaikan pagar yang makan tanaman... sungguh tak pernah aku menduga..." Nada sendu almarhum Ayah Megy Z pun kembali muncul menyeruak dalam ingatan Lyana (loh kok dangdut sih?. Kan ceritanya lagi ber-'tangis Bombay', wajar toh kalo pake sedikit Jempol bergoyang dangdut, so Bollywood banget gitu loh. Grrrr jangan banyak protes ya. Hihihi). Lyana hanya bisa menangis di atas pembaringan..kepada siapa ia harus mengadu dan berkeluh kesah, pikirnya. Sementara dia Imelda sahabatnya yang ia percaya sebagai tempatnya berbagi cerita dan berkeluh kesah telah menghianatinya. Duuh Gusti Allah Pangeran Abdi... rintih suara hati Lyana kuat membathin.  Bersama isak tangisnya yang nyaris tak terhenti. Air matanyapun kini menggenangi tempat peraduannya alias melukis pulau dengan air matanya di seprei tempat tidurnya. (uniik gak tuh, hihihi). Kidung 'Menangis Semalam' miliknya Audi-pun ikut menghantarkan Lyana kedalam hangatnya pelukan sang malam alias zzzz tertidur pulas... Angan asanya terbang ke Nirwana dan membawanya kesuatu tempat,


"Ya kita mulai dari hitunga satu lagi, kedua tangan... kiri dan kanan semuanya di pinggang... sekarang pinggul mulai di goyang ya gitu, kekiri dan kekanan.. satu, dua, tiga, empat....!" Suara lantang terdengar seorang ibu instruktur olahraga yang pagi itu sedang membimbing ibu-ibu dari Persit Kartika Chandra di sebuah halaman kongsi Markas TNI AD di lingkungan KODAM III Siliwangi Bandung. Dari kejauhan pula samar-samar tedengar derap langkah prajurit yang sedang berlatih baris-berbaris dengan sesekali disertai yel-yel kekompakan regu. Bisa jadi kalo rombongan pasukan itu prajurit junior Tamtama yang sedang mendapatkan pelatihan khusus dari para seniornya. Sementara itu dari balik pagar terali kawat besi berduri markas TNI AD itu tampak seorang anak laki-laki kira-kira baru berusia 13 tahunan, berdiri tegak sambil memandang kedalam asrama merasa takjub.  Anak laki-laki itu Fredy Budianto namanya. Tatap matanya masih terlihat pada sebuah bangunan permanen dimana didalamnya terdapat segerombolan pria berseragam loreng-loreng yang sedang asyik bercengkerama dengan teman-temannya. Pandangan Fredy kian lekat saja tak lepas dari seorang laki-laki yang sesekali tersenyum padanya. "Frediii....!"sapanya dari belakang, sambil pundak Fredy di peganginya. "Sedang melihat apa, De?" tanyanya lagi sambil menatap Fredy kuat dan sesekali turut pula melihat apa yang sedang Fredy lihat. "Ooo itu, kamu bener-benar ingin jadi tentara ya kalo udah besar nanti... sebuah cita-cita yang bagus... tapi kamu juga harus tau De.. meskipun kelihatannya Gagah menjadi seorang tentara itu penuh dengan duka dan tantangan, jadi tentara itu cape loh De, coba aja kalo gak lagi tugas tiap pagi, siang bahkan sampai malam harus terus berlatih fisik agar tidak loyo, (kan gak TNI banget masa harus Loyo sih...hihihi). Dan tidak itu saja apabila suatu saat di pindah tugaskan di daerah konflik harus siap lahir batin, siaga selalu dan tahan banting...Gak boleh gak dan konsekuensinya kamu harus jauh meninnggalkan orang-orang yang kamu sayangi ya Pacar, teman-teman kamu serta keluargamu di rumah. Meski jaminan untuk bisa kembali lagi dengan selamat bertemu keluarga dan orang-orang tersayangmu itu kemungkinannya sangatlah kecil sekali, ya sekecil gaji yang mereka terima dari Negara untuk tiap bulannya.." katanya lagi sambil terus nyerocos memberi penjelasan super lengkap. Sementara Fredy yang mendapat kuliahan gratis tetap diam membisu dan hanya bisa geleng-geleng kepala saja sambil tatap matanya masih tak lepas dari apa yang sedang ia lihat. "Kamu dari tadi keliatan serius banget, lagi liatin apaan sih De?". "Liat Teh, bukankah itu Eteh Imel sama mas Bryan yang sering kerumah kita..?"kata Fredy sambil menunjuk dengan telunjuk jari tangannya nun jauh kearah didepannya. "Haah!! Ya sedang apa Imelda di sana ya?" Tanya gadis disamping fredy itu tambah penasaran, tapi ketika bola matanya sempat beradu pandang , Imel tertunduk malu. Sedangkan pria yang berseragam tentara  yang teramat di kenal Fredy karena sering memberinya permen, coklat ataupun bahkan Martabak telor Bangka yang super jumbo itu untuk ukuran Porsinya. Tatkala mas Loreng itu Fredy sering menyebutnya begitu, beranjang sono kerumahnya. Apalagi kalau bukan ngapelin kakak Ceweknya yang cantik itu.  Bryan Permana nama lengkap cowok tentara itu, ia berbadan tinggi tegap standar ukuran seorang scurity Negeri ini lah. Sopan, supel tampan pula wajahnya. Baik hati, sayang lagi perhatian dengan keluarga Fredy (Tapi rajin menabung nggak ya...hihihi). juga termasuk pula tentu dengan Lyana ,kakaknya...(ehmm la iyalah kan lagi ada ....nya). Sesekali Bryan melambaikan tangannya kepada Fredy dan Lyana... lamat-lamat terdengar teriakannya, "Dadah Lya, selamat pagi n' selamat tinggal...!" katanya sementara tangannya tak lepas memeluk Imelda dengan mesra.Sedangkan Imelda masih saja terlihat tersipu malu, batinnya terus bergejolak, "Ma'afkan aku Lya, bukan aku bermaksud..." Hati Imel membathin. Tak kuasa melihat pemandangan di depan matanya itu Lyana langsung cabut berlari meninggalkan Fredy adiknya yang masih menatap Imelda dan Bryan. Lalu... "Jebrettt, debrukkk, Crieeetzz...!!" sebuah kendaraan Colt Diesel  pengangkut sayuran mengerem mendadak dan menabrak Lyana, Lyanapun terpental jauh dan teberguling-guling di pinggir jalan. Melihat keadaan itu Fredy kalap berlarian menjemput kakaknya. Dan bersama Supir mobil dan Mbak bakul sayur berusaha keras menyadarkan, membangunkan Lyana. "Teteh Lya, bangun dong teh!" . "Iya Lyanaa sayang bangun doong..!" terdengar lamat-lamat samar di telinga Lyana suara Mamah dan Papahnya dengan nada begitu khawatir. "Ehmmm aku dimana ini ?" Tanya Lyana ketika baru sadar dari pingsannya. Eh tidurnya, tadi ceritanya Lyana lagi mimpi tuh... "Hihihi...teteh Lyana Mimpi naon sih, masa orang sare sampe jauh dari tempat tidur..hihihi lucu pisan?" Tanya Fredy seneng liat mbaknya siuman sambil sedikit menggoda kakaknya yang cantik itu. "Haah mimpi..?" Tanya Lyana lagi di sambut gelak tawa Fredy adiknya dan kedua ortunya. Heh syukurlah kejadian barusan tadi hanya mimpi kalau tidak, hihihi gak mau deh sepanjang hidup aku ngalamin kejadian tadi, pikir Lyana lega.


Enam bulan kemudian...

"Maah !!!" ."Iya ada apa sayang?". "Lyana hoyong nyusul  Papah aja... bolehkan Mah, Lya udah gak kuat lagi  Mah...!" kata Lyana ketika merasakan sakit luar biasa  menyerang tubuhnya.Semenjak terputusnya hubungan Lyana dengan  Bryan kekasihnya yang tentara itu. Akibat dari kehadiran pihak ketiga yakni sahabatnya sendiri, Imelda. Bawaan keseharian Lyana berubah drastis Lyana menjadi sosok gadis yang perenung plus pemurung, pendian dan penyendiri apalagi kira-kira satu bulan yang lewat, yang konon papah tercintanya telah kembali lebih dulu kepangkuan sang pencipta, hal ini bertambah lengkaplah sudah deretan derita seorang gadis bernama Lyana. Dia makin terpuruk dalam lamunan panjangnya. Dari sikap Lyana yang konyol itu, Lyana yang jarang makan dan kebanyakan hanyut dalam kesedihan memaksa dirinya harus terbaring di salah satu kamar Rumah Sakit Permata Hati, akibat terserang penyakit Tyfuss.
Sehari-harinya di rumah sakit sambil menunggu kesembuhannya,  Lyana habiskan waktunya untuk berbagi cerita pada teman-temannya di Facebook... atau juga hanya sekedar ber-say hallo dengan kenalan barunya di dunia maya Facebook sebuah jejaring sosial ajangnya gaul masa kini.  Seperti siang itu wajah Lyana terlihat sumringah ketika mengomentari salah satu catatan teman facebooknya, saat itu ia membaca sebuah tulisan Romansa membiru yang di tulis Bimo Wardana. "Akkhi bikin terharu saja...ini Lyana banget..." tulisnya di kolom komentar. "Ohya alhamdulillah deh kalo gitu.. tapi maafin Akhi ya Ukhti, kalo bikin hati Ukhti terharu inget sama.... Tapi ntar juga banyak tulisan gaul abis yang insya Allah positif untuk peneguh hati. Ukhti do'ain akhi biar terus di kasih kesehatan sama Allah agar bisa terus menulis, makasih ya tuk Apresiasinya..!?"Jawab Bimo masih di kolom Komentar. "Di tunggu catatan terbarunya ya... D-I   T-U-N-G-G-U banget, ukhti sibukkah?" Tanya Lyana lagi. Tapi karena emang Bimo lagi banyak gawean ia belum sempat menjawab pertanyaan itu. Sampai tulisan–tulisan berikutnya yang Bimo tulis hadir turut meramaikan ajang gaul di catatannya di sebuah  wall Facebook.

Sore itu disela-sela menjelang berbuka puasa, hp Bimo bunyi melantunkan sebuah kidung 'Manusia biasa' milik Duo Voice  Nino n' Nuno.Mengagetkan Bimo yang tengah asyik menikmati bacaan sebuah buku religi dikamarnya. "A'a...setelah buka puasa nanti tolong hubungi Dede ya!" pinta SMS itu. Akhirnya selesai berbuka dan shalat maghrib Bimo hubungi jua nomor itu yang tidak lain milik Lyana, adik manis facebooknya yang sering membuat hati Bimo jengkel tujuh keliling kalo di hubungi selalu saja di rejek ataupun "Maaf nomor yang anda hubungi sedang dialihkan, silahkan tinggalkan pesan... apa saja deh asal jangan pesan makanan seperti kurma atau kolek pisang misalnya menu buat tajil berbuka puasa. Soalnya gak ada yang buat dan susah ngirimnya... hihihi"  kata opertor bebodornya salah satu provieder memberi penjelasan Gokil abizz. (kata Zaenal Tuyung sih bilang,Tammbahaaan....!! Hehehe). Terkadang jengkel itu berubah jadi rasa sayang dan benci itu pula menjadi rindu...itu tandanya apa yah? tau ah Ngelap eh Gelaap ya Rin, konsletingnya kebuka sih. Hahaha, untung burungnya gak terbang ya Rin?...Iiiidiiih gak mau ah ntar ada yang bangun lagi, kata Maya Cinta dalam komentarnya Ingin menjeriiiit.
"Nyuruh aku ngubungin kamu ada apa sih De?". "A'a makasih ya buat tulisannya, Lyana udah baca sampai bagian terakhir catatan itu, tapi kenapa di Special thanks-nya nama Lya, kok jadi Lyana Sunanto.. iih malu-maluin aja.." kata Lyana sedikit protes. "Bukankah kamu seneng De kalo nama yayang kamu dicantumin, abis aku baca di profil kamu namanya itu jadi, Lyana Sunanto,ya udah gue tulis gitu apa adanya.." . " hehehe iya deh gak apa-apa..". "Duuh senengnya Ibu DAN Alas Roban petang ini, udah resmi jadian nih?" kata Bimo menggoda hanya terdengar gelak tawa dari seberang sana.
Ohya pasti temen facebooker belum tau siapa itu Sunanto.Konon menurut sumber yang mungkin dapat di percaya nama lengkapnya Agung Sunanto putra Madiun asli yang merupakan pacar barunya Lyana. Dia juga menurut sumber tadi, ehemm kakak seniornya Bryan dikesatuannya TNI AD. Mungkin juga Lyana merasa sreg dan terhibur dengan kehadirannya yang mengisi hari-harinya menggantikan Bryan di hatinya.  Meskipun konon menurut Lyana sudah menemukan pengganti tambatan hatinya, Calon ibu Fsikolog ahli kejiwaan ini mengaku teramat sullit untuk melupakan sosok makhluk keren yang berlabel Bryan,baginya Bryan sudah menjadi cinta matinya mungkin kalo nanti di madupun Lyana mau tuh. (tapi maaf seorang TNI gak boleh punya istri dua bisa-bisa kena Disipilioner ama atasannya alias PHK, hihihi).  Segalanya yang ada pada diri Bryan menurutnya Perfecto nyaris sempurnano.
Seperti malam itu Lyana mengontek Bimo dan banyak bercerita tentang Bryan dan Imelda sahabatnya itu. Mengapa dia hanya mau berbagi cerita masalahnya hanya sama Bimo, mungkin karena menurutnya lagi hanya Bimo yang paling mau mengerti keadaannya saat ini. Apalagi konon, menurutnya lagi Bimo bagai sosok figure yang dapat menggantikan keberadaan Papahnya yang telah tiada, begitu menurut pandangan kaca mata Capung milik Lyana (tapi bukan berarti Bimo mo dijodohin ama Mamahnya Lyana kan, ya nggak, bener gak Ly? Gak-gak-gak ).
"A' tadi Mamah telpon memberi kabar kalo Mas Bryan ama Imelda mau married...". "Ya terus kalo mereka jadian menikah emang kenapa?" Tanya Bimo lagi pura-pura kagak Ngerti. "Sakit hati ini, kak sakiiit sekalii..!"katanya lagi mulai terdengar isak tangisnya mulai meledak kaya petasan cabe bulan puasa, cetar-ceter.. "Pokoknya kalo Imel jadi nikah sama Bryan aku gak ikhlas, gak ridha kak!" Bimo tertawa kecil, dalam hati. Ceritanya Lyana belum menerima alias belum ikhlas melepas Bryan untuk Imelda sahabatnya. Bimo paham dengan sikap manja dan terkadang emang egois yang di maksud. Lyana Jeoulus alias Cemburit eh cemburu berat.  Akhirnya Bimopun meanganjurkan Lyana beristighfar dan memberikan beberapa pertanyaan pilihan ke Lyana. "Dede pilih mana kebahagiaan semu atau kebahagiaan abadi?" . "Ya kebahagiaan abadi." Jawab Lyana di sela-sela isak tangisnya. "Ade memilih ketenangan atau kegundahan?" Tanya Bimo lagi. "Ketenangan dong!" jawabnya lagi masih diselingi suara tangisnya meskipun mulai terdengar mereda. "Dede pilih Kebaikan atau kejahatan, pilih pahala atau dosa?". "Ya pilih kebaikan beserta pahalanya juga.."jawab Lyana lagi. "Kalo begitu Dede memilih jalan lurus ke Syurga..kalo demikian Dede harus ikhlas ridha membiarkan Imelda sahabat Dede menikah dengan Bryan mantan pacar Dede, gimana sepakat dengan ini semua Bu DAN Alas Roban?". "Tapi kenapa harus menikah dengan Sahabat Lyana sih kak...sakiit hati ini, sungguh sakit kak, kakak belum pernah merasakannya sih?" kata Lyana berapi-api manja. "kata siapa aku gak pernah di tinggal Married ama pacar, aku udah pernah 2 kali malah De, yang terakhir itu kejadiannya sama seperti Dede. Dia menikah dengan sahabatku, teman seperjuangan di pengajian Suro dulu. Tapi aku ikhlas mungkin dia ditakdirkan bukan jodohku, lagian dunia ini luas De dan lebar tak selebar Daun Kelor,
Inget De, Allah SWT berfirman :"Orang yang bersabar dan mema'afkan, sesungguhnya yang demikian itu suatu hal yang diutamakan.." (QS.Assyura : 43).Udah sekarang jangan menangis lagi, nanti malam shalat Tahajjud, hajat dan istikharah... insya Allah... Allah SWT akan memberi ketenangan dan jalan keluar yang terbaik." Kata Bimo menganjurkan Lyana untuk kian merapat mendekatkan diri kepada sang penciptanya. "Tapi nanti malam gak bisa Dede lagi dapet Kak?". "Ya udah lain waktu juga boleh.." kata Bimo lagi. "A'aa...!". "Iya aku masih disini kok De..ada apa?". "Peluk Dede..dong..!" rengek Lyana Manja. "Iya sini Aku peluk...ehmm." Kata Bimo lagi menuruti keinginan Lyana dan selanjutnya apa yang terjadi, biarlah menjadi kenangan dan rahasia mereka berdua di malam yang cukup dingin itu. (buat temen-temen facebooker jangan ngiri yah, inget loh orang ngiri tandanya tak mampu, hiihiihii).

Sebagai seorang sahabat yang udah lama banget mengenal sahabatnya, sebenarnya Imelda teramat gak tega melihat keadaan sahabat baiknya itu. Ia ingin sekali membagi kebahagiaan itu dengan sahabatnya tapi apalah daya kebahagiaan yang sedang ia rasakan saat ini bukanlah berbentuk barang ataupun benda yang bisa  di potong jadi dua dan di bagi dengan Lyana karena ini masalah hati dan sebuah masa depan kehidupannya kelak, paling setidaknya ia hanya bisa mawas diri bila sedang berdekatan dengan Bryan dihadapan Lyana, sahabatnya.  Ataupun tidak sekalipun menyinggung ataupun bercerita tentang Bryan di depan Lyana yang  menurutnya cukuplah untuk berbagi peduli dan kasih sayang dengan Lyana yang ia kenal semenjak kanak-kanak itu, semenjak ia berdua duduk di bangku SMP dulu banget sampai kini ia sama-sama duduk di bangku kuliahan. Mereka berdua sekarang memang tercatat sebagai mahasiswi di salah satu Universitas di kota kembang Bandung.Tapi tidak bagi Lyana ia tetap menganggap Imelda adalah saingan beratnya, bisa di kata Rival terberatnya mungkin kalo di kilo udah gak ada timbangannya lagi kali kitunya, hehehe. Karena bagaimanapun menurutnya Aku yang mengenal Bryan untuk pertamakalinya dan konon katanya juga udah resmi jadi pacar 'Mas Cepak' itu. Sedangkan Imelda mengenal Bryanpun berawal mula dari perkenalannya yang pelantaranya juga Lyana sendiri. Masalah yang kemudian timbul Bryan terjatuh berpindah hati dari Lyana beralih kompas mencintai Imelda itu sebenarnya kesalahan Bryan yang tak bisa menghargai nilai-nilai sebuah persahabatan mereka berdua. Mengenai apa penyebabnya dan mengapa Bryan sampai hati menyakiti Lyana selingkuh didepan mata Lyana, biarlah cukup mereka berdua yang tau alasannya, apa dan mengapa harus begini begitu, bla-bla-bla... (jadi inget salah satu lirik tembang jawa dari sebuah karya seniman jawa pantura Almarhum Yoyo Suwaryo, yang bercerita tentang Jodoh Jorok, hehehe).
Siang itu Imelda bersilaturrahmi ke tempat Mess Lyana PKL di Malang, yang kebetulan hari itu Lyana sedang istirahat karena terpeleset di kamar mandi akibat kebanyakan 'menangis semalaman' dan terlalu berat memikirkan Bryan dan Imelda hingga kakinya terkilir dan tak bisa beraktivitas seperti biasa. Malah jadi ngerepotin temen-temen sekampusnya bilang saja Sono, soni atau siapalah dia konon sudah dua kali menjatuhkan tubuh Lyana kedalam Got depan Messnya, abis lumayan Bohay sih tuh body Lyana jadi teman-temannya rada kesusahan juga kalo harus menggendong Lyana untuk pergi berobat atau sekedar mengajaknya membeli makanan untuk berbuka puasa.
"Lyana...Ma'afin aku ya Lya...!" kata Imelda yang langsung memeluk Lyana yang sedang sibuk membuka-buka hasil tugas PKL teman-temannya... "bentar-bentar, Imel-Imelda kenapa dan memengapa kamu ada di sini...?" Tanya Lyana sammbil terkaget-kaget benar-benar surprise... "Ma'afin aku Lyana... ya ma'afin.". "Ssst sudahlah Imelku sayang,  hapus dulu air matamu udah cep-cep...!" kata Lyana sambil mengusap air mata sahabatnya. Lyana tak kuasa melihat sahabatnya duduk bersimpuh di hadapannya sambil meneteskan air mata. "Aku memang salah Lya, sudah banyak membuatmu susah, maafin aku... gak ada niatan apapun untuk membuat hatimu sakit dan menderita seperti ini...". "Sudahlah Mel, aku tau semuanya bukankah bentar lagi kamu akan menikah dengan Bryan dan seharusnya kamu senang sayang... sebentar lagi kamu akan berdampingan dengan Bryan, kamu akan jadi Nyonya Bryan..?" kata Lyana kali ini begitu arif. Tapi aku gak mau menyakiti hati kamu lagi Lyana, aku rela membatalkan pernikahan ini demi sahabatku, yaitu kamu Lyana..." "Loh kenapa harus dibatalkan Imelku sayang...Aku udah ikhlas kok kamu menjadi pendamping Bryan, aku hanya titip pesen jaga Bryan untukku ya?" pinta Lyana sambil menatap mata Imelda lekat dan dalam. "Tapi..." "Husss, sudahlah aku ikhlas kok sayang....Aku tahu kita memang terjatuh dalam satu pilihan dan itu tak mungkin kita bagi dua meskipun kita bersahabat...." Kata Lyana sambil kembali memeluk sahabatnya Imelda erat-ert dan mereka berduapun terbuai dengan tangis sisa semalam yang belum usai.

Lyana Teruntuk sahabatku Imelda kshan km jauh" dri bndung dtng ksni hnya untk mnta maaf pd Lya??tenang ja Lya ga pa"
dia itu jdoh mulaki"yg dl ada dlm hatiku sbntar lg akn jdsuami mu...
...Ila hrap prsaudraan qt jgn pecah gra"hal ini
Lya cmn ti"p psan pd calon suami mujgn minta maaf sma Lya!mnta maaplah sma ke 2 orngtua dan kluarga Lya.krna mrka yg kecewa n tersakiti
Doa restu ku ada untk kebahagiaan klian.

Bimo Siiiplah!!ini baru Lyla namaY, yg tegar dn punya hati.. willy, aQ bangga pisan. aQ jd tmbh syg... jgn lupa ntar mLm y?
Kamispukul 13:32 · SukaTidak Suka · suka

Balas Bimo bangga membaca status Lyana yang mulai tegar menerima kenyataan itu.Sambil mendesah panjang Bimo menutup laptopnya dan berlalu sambil bersiul dan menyanyi... "Selamat tinggal masa Lalu aku akan melangkan, maafkanlah segala yang telah aku lakukan padamu...." TAMMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar